Senin, 03 Januari 2011

Persiapan

Persiapan menjelang keberangkatan merupakan step yang justru menyita banyak waktu kita, bukan saja persiapan mental dan spiritual tapi juga persiapan material.  Persiapan mental spiritual meliputi perbaikan kualitas "hablum-minalloh dan Hablum-minannaas", yakni kedekatan dan pertobatan kita kepada Allah SWT, juga silaturahmi antar sanak keluarga, kawan, tetangga terutama yang pernah kita sakiti atau penyelesaian masalah selisih/hutang piutang, dll.
Persiapan material sudah jelas, yakni biaya baik untuk kita maupun untuk keeluarga yang kita tinggal. 

Yang akan saya sampaikan dalam hal ini adalah persiapan berkaitan dengan isi kopor kita.
Bekal Makanan :
  1. Isi koper besar tidak lebih dari 32 kg dan koper sebaiknya diberi tali pengaman / jaring sehingga tidak rusak saat terjadi bongkar muat.
  2. Di Madinah anda akan mendapatkan catering dan banyak orang yang berjualan nasi bungkus, sehingga anda tidak perlu memasak nasi meskipun di hotel tersedia peralatan masak. Jika diperlukan mungkin anda hanya perlu membawa : sereal, teh, kopi, gula, mi instan, sambal pecel, sambal goreng agar tidak bosen dengan menu yang ada. Di Mekah semua justru tersedia di sekitar hotel, baik sayuran, mi instan, gula, nasi dan lauk pauknya dll.
  3. Anda tidak perlu membawa peralatan masak seperti heater, magic-com juga ember / bak cucian, dll . Di Madinah peralatan itu tidak terlalu digunakan, sedang di Mekah banyak toko disekitar hotel yang menjualnya. Teman sekamar anda belum tentu sama antara di Madinah dan di Mekah, shg apa yang anda rencanakan di tanah air akan berantakan sesampai di Mekah. Lebih baik ketika di mekah anda patungan dengan teman sekamar untuk membeli magic com, ember, bak cucian tali jemuran, seterika dll, sehingga tdk akan memberatkan bawaan anda. Toh barang seperti itu saat pulang akan jadi sedekah bagi mukimin alias tidak akan terangkut karena koper penuh dengan oleh-oleh haji.
  4. Anda tidak diperkenankan membawa cairan seperti minyak goreng, kecap, saos, dll yang akan membahayakan penerbangan anda, toh di sana juga tersedia.
  5. Anda juga boleh membawa rokok dalam jumlah terbatas, karena di Arab Saudi jauh lebih mahal.
  6.  Pada dasarnya semua yang anda inginkan untuk anda bawa sudah tersedia baik di Madinah dan di Mekah dan itu mudah anda dapatkan disekitar hotel anda menginap. anda hanya perlu membawa beberapa yang diperlukan disaat kedatangan / hari pertama.
Pakaian :
  1. Tidak ada pembatasan mengenai pakaian yang dibawa yang meliputi : seragam KBIH, seragam nasional, busana muslim, baju tidur. Yang perlu diingat disana tidak dijual : sarung, mukena, baju koko, shg pakaian itu haruslah disiapkan dari rumah.
  2. Jangan keburu membeli kain ihrom konfirmasikan dengan pihak KBIH dan Bank yang biasanya ada yang memberi hadiah kain Ihrom.
  3. Jika harus membeli, belilah kain ihrom yang bagus sehingga cukup digunakan tanpa harus ada cadangan. Ada waktu untuk mencuci / laundry setelah umroh menjelang wukuf di Arafah.
Komunikasi :
  1. Sebaiknya anda membawa HP  GSM baik suami / istri. Hal ini diperlukan disaat kita harus mencari baik suami/istri, kerabat kita atau teman yang kebetulan tersesat.
  2. Anda sebaiknya gunakan kartu perdana Arab Saudi seperti Zain, Mobily dan sebaiknya anda beli ketika tiba disana yang dengan mudah anda dapatkan dengan harga yang murah dan mudah diaktifkan layaknya kartu GSM Indonesia. KBIH saya memfasilitasi untuk mendapatkan nomor Arab Saudi sebelum kita berangkat namun ternyata jauh lebih mahal.
  3. Hanya untuk mengabari kerabat di tanah air saat pertama tiba di bandara, maka kita bisa gunakan kartu GSM Indonesia yang sudah kita siapkan pulsanya sebelum kita berangkat.
Beberapa informasi di atas mungkin bisa membantu anda mengurangi beban pikiran yang berkaitan dengan barang bawaan. Menurut saya dan itu saran dari orang pintar, lebih baik anda membawa uang saja yang banyak he he.....
Berkaitan dengan uang saku sangatlah relatif berapa uang saku tambahan yang seharusnya dibawa, karena masing-masing jamaah haji Indonesia akan mendapatkan uang pengembalian sebagai biaya hidup (living cost) dalam bentuk mata uang Saudi (real).
  1. Anda akan mendapatkan uang saku (living cost) dan bisa anda gunakan untuk kebutuhan di awal kedatangan.
  2. Apabila anda membawa uang saku tambahan sebaiknya dalam bentuk pecahan 50rb dan 100 rb, dan akan dengan mudah anda tukar di money changer disekitar hotel. Anda tidak perlu pintar bahasa arab untuk menukar uang anda, cukup anda serahkan 500 rb atau 1 juta maka anda akan mendapat real. dan bila ingin mengetahui yang murah anda perlu lakukan ditempat lain sehingga anda bisa bandingkan satu sama lain. Di KBIH yang saya ikuti yakni MABRURO Sidoarjo Jatim, menerima penitipan uang jamaah dalam bentuk rupiah dan diambil di Arab Saudi sesuai kebutuhan dengan uang real sesuai kurs berlaku, sehingga aman dan efisien. Di warung Indonesia juga menyediakan penukaran uang dengan kurs yang biasanya lebih mahal.
  3. di Mekah kurs akan semakin naik (uang real yang kita peroleh semakin sedikit) menjelang ibadah puncak dan kepulangan jamaah, sehingga ketika anda masuk Gelombang I, sebaiknya anda tukarkan uang anda di Madinah.

Minggu, 02 Januari 2011

Catatan Perjalanan Haji 2010 / 1431 H


Alhamdulillah, puji syukur kepadamu ya Allah atas perkenanmu menerima kami-hambamu datang dan bersujud di Baitullah, semoga kau jadikan kami haji yang mabrur.
amin.

Melalui blog sederhana ini, saya hanya ingin berbagi cerita dan pengalaman selama ibadah haji tahun 2010 / 1431 H. Meskipun para Calon Jamaah Haji telah mendapatkan bimbingan ibadah haji baik melalui KBIH, Keementrian Agama (depag) setempat, melalui buku / kaset video, atau bahkan privat. Saya berharap cerita dan pengalaman saya akan menjadikan tips yang Insya Allah berguna bagi anda khususnya para Calon Jamaah Haji.

Saya tidak akan bercerita mengenai kejadian aneh atau pengalaman spiritual yang biasanya selalu menyertai kepulangan jamaah haji dari tanah suci, namun lebih terfokus pada alur / step yang harus kita lewati selama beribadah dan informasi2 apa dan bagaimana yang harus kita lakukan saat ibadah nanti - yang menurut saya cerita seperti ini Insya Allah sangat bermanfaat dan akan melengkapi apa yang kita peroleh dari KBIH.

Saya bersama istri tergabung dalam Kloter 16 SUB dan termasuk Gelombang I sehingga berkesempatan untuk berangkat lebih awal. Gelombang I adalah manakala Jamaah menuju Madinah dahulu untuk menjalani ibadah arbain kemudian baru menuju Mekah. Sebaliknya Gelombang II adalah manakala jamaah menuju Mekah terlebih dahulu kemudian baru ke Madinah.

Mana yang lebih enak? Sebagai hamba Allah dan umat Nabi Muhammad saw, apalagi sebagai Calon Jamaah Haji, hendaknya kita tidak berpikir pada hal2 seperti itu. Semua yang akan kita jalani adalah sudah menjadi ketetapan Allah SWT.

Kelebihan dan kekurangan (kalau boleh saya rinci) :
Gelombang  I :
- Berangkat awal dan pulang awal.
- Karena menuju Madinah sehingga saat berangkat tidak berpakaian ihrom.
- Saat datang relatif jamaah belum banyak.
- Kondisi segar namun belum ibadah puncak shg kita harus menjaga kondisi tsb.
Gelombang II :
- Berangkat akhir sementara yang lain sudah beribadah.
- Berangkat menuju Mekah sehingga mandi dan berpaikaian ihrom mulai asrama haji
- Situasi relatif sepi setelah ibadah puncak
- Kondisi segar pas ibadah puncak, tp setelah itu timbul rasa malas krn yg lain sudah pulang.

Tips :
- Belajar dan berusaha selalu berpikir positif.
- Belajar berpikir dan bersikap bahwa segalanya adalah kuasa Allah.
- Tentunya, jagalah kondisi anda mulai saat ini.

Nah.........secara bertahap saya akan berbagi pengalaman pada tulisan saya berikutnya misalnya pada : persiapan, manasik, di asrama haji, di pesawat, di madinah, di mekah, umroh, di arafah dan seterusnya.
Wassalamu'alaikum.