Jumat, 17 Juni 2011

Di Arafah

Sehari sebelum Wukuf atau tanggal 8 Zulhijah jamaah haji sudah bersiap untuk berangkat menuju Arafah untuk melaksanakan salah satu rukun haji yakni wukuf. Waktu wukuf adalah saat tergelincirnya matahari tengah hari tanggal 9 sampai sampai dengan terbit fajar tanggal 10 Zulhijah. Keberangkatan telah diatur oleh Maktab. Maktab adalah semacam "agen / biro" yang mengatur pembagian kelompok jamaah haji, mengatur pemondokan, akomodasi  juga mengatur kavling di Arafah maupun di Mina. Maktab mengatur keberangkatan kita ke Arafah sesuai dengan jadwalnya agar tidak terjadi benturan sehingga terjadi kemacetan. Kita hanya perlu bersiap di kamar masing2 termasuk bawaan (yang sebelum keberangkatan pasti sudah mendapat pembekalan dari pihak KBIH) sampai mendapat perintah untuk menuju lobby hotel dan secara urut dan teratur memasuki bus yang akan membawa kita ke Arafah.

  1. Siapkan diri kita baik fisik maupun mental, karena tempat kita bermalam bukan lagi hotel Ac dengan fisilitas yang nyaman. Tes kesabaran akan dimulai saat kedatangan anda : tenda dan alas seadanya, air tidak keluar, tanah kasar dan bebatuan, dll.
  2. Karena pada hari itu kebutuhan bus sangat tinggi, maka kemungkinan besar jatah bus tidak akan sesuai dengan jumlah jamaah sehingga bersiaplah untuk bercampur dengan teman dari regu lain.
  3. Bawa tikar dan atau bantal angin yang bisa anda beli di sekitar hotel (Maktab) di Mekah - jangan beli di tanah air agar tidak memberatkan kopor anda.
  4. Jaga kebugaran anda dari rasa kantuk karena capek dengan membawa vitamin / obat-obatan terutama saat tiba waktu wukuf.
  5. Pakaian yang anda bawa akan dijelaskan oleh KBIH, termasuk makanan. Namun ada baiknya bawaan anda tidak terlalu melebihi tas tenteng karena akan menyusahkan anda ketika anda selesai wukuf dan harus kembali berebut bus menuju Muzdalifah kemudian Mina. Atau anda bisa membawa makanan cukup banyak dan diperkirakan akan habis saat menuju Muzdalifah. Makanan yg kita bawa akan berguna saat kedatangan awal di Arafah sambil menunggu kesiapan petugas. 
  6. Kita akan mendapat jatah makan / catering dengan menu seperti di Mekah / Madinah namun kita harus sabar dan antri di dapur makanan.
  7. Kamar Mandi dan WC telah disediakan terpisah pria dan wanita dengan air yang cukup (Insya Allah dimasa mendatang akan lebih baik), namun tetap terjadi antrian dan kadang kemacetan air, maka jagalah pola makan / minum , juga wudlu anda.
  8. Jamaah pria dan wanita ditempat dalam tenda yang berbeda.
  9. Sifat bawaan manusia masih selalu ada yakni : masih suka bercanda padahal mereka benar-benar sadar bahwa mereka berada di bumi Arafah. Maka berhati-hatilah!
Selama di Arafah, KBIH telah membuat jadwal untuk jamaahnya masing-masing. namun masing2 KBIH tidaklah sama. Untuk itu anda harus pandai memanfaatkan waktu anda selama di Arafah, jika KBIH anda tidak terlalu banyak kegiatan.
Bersama KBIH Mabruro Sidoarjo Jawa Timur, kami merasa bersyukur sekali, karena kami telah dibimbing untuk beribadah secara bersama-sama satu kloter, baik pria dan wanita dimana tenda yang memisahkan rombongan dibuka dan disiapkan pengeras suara. Baik ibadah sholat Wajib berjamaah, ibadah sholat malam tanggal 9  , istighosah menjelang wukuf, sampai pada ibadah puncak yakni wukuf. Benar-benar pengalaman spiritual yang tak pernah terlupakan.

Saat ceramah di dalam tenda :
Suasana dalam tenda :

Suasana luar tenda :


Kamis, 09 Juni 2011

KLOTER 16 SUB KABUPATEN SIDOARJO

Kami tergabung dalam Kloter 16 SUB Kabupaten Sidoarjo - Jawa Timur bersama KBIH Mabruro dengan jumlah jamaah +/- 500 orang, sehingga dalam satu pesawat diisi oleh jamaah Mabruro. Kami semua bangga bisa bergabung dibawah bimbingan KBIH Mabruro yang nota bene adalah KBIH terbesar di Jawa Timur

Rabu, 08 Juni 2011

Foto Foto tour dan Ziarah di Madinah

Di kebun kurma (yang ternyata kebunnya cuma segelintir pohon) lebih tepat adalah ke penjual coklat kurma.

Menikmati susu onta segar


Di Masjid Quba
 


Makam Baqi

Di Pesawat Selama Penerbangan Keberangkatan

  1. Masuk dalam pesawat secara tertib dab teratur, biasanya sesuai dengan bus masing2 rombongan. Kita tidak perlu berebut karena tempat duduk sesuai dengan nomor yang ada pada boarding pass.
  2. Jamaah diharap menempatkan tas tentengan dilokasi bagasi sesuai dengan tempat duduknya sehingga tidak memakan bagasi orang lain. diharap untuk tidak membongkar / membuka bagasi dan tas.
  3. Memperbanyak dzikir dan berdoa.
  4. Toilet / kamar kecil yang sempit dan menggunakan "sistem kering" (menggunakan tissue), maka jamaah diminta memahami petunjuk yang ada dan menjaga dari najis khususnya jamaah wanita.


Sabtu, 04 Juni 2011

Selama di Madinah

Kami menempati pemondokan yang bisa disebut hotel. Alhamdulillah, seiring perkembangan zaman, fasilitas jamaah hajipun menurut saya sudah jauh lebih baik dibanding cerita dari orang tua yang telah pergi haji sebelumnya. Kami menempati Hotel yang "agak jauh" dari Masjid Nabawi. Saya katakan agak jauh karena sebagian besar jamaah haji menempati hotel yang dekat dengan masjid, namun kami berjalan kaki santai cuma 10 menit.

Situasi setelah kami berjalan 2 menit dari hotel (masjid nampak diujung)
Bangunan yang ada di sepanjang jalan (nampak di foto) kesemuanya adalah hotel yang kian hari kian padat seiring semakin banyaknya jamah haji yang datang ke Madinah. Berbeda dengan hotel di Indonesia yang selalu menyediakan lahan parkir, di Madinah tidaklah demikian. Hotel tidak memiliki lahan / halaman parkir yg luas dan taman-taman hijau. hotel di Madinah berdiri megah tepat di pinggir jalan, dimana bagian bawah selalu berupa jajaran toko yang menjual semua yang disukai jamah Indonesia sebagai oleh-oleh haji, mulai minyak wangi, tasbih hingga perhiasan, arloji dan elektronik.
Madinah telah berusaha menata kota terutama di sekitar Masjid Nabawi dengan mengacu pada perkembangan masa depan. Parkir maupun toilet dibangun dibawah masjid.


Lingkungan sekitar masjid juga ditata rapi, penuh bangunan hotel berbintang dan plaza.
Disamping bangunan hotel nan megah, proyek2 pembangunan yang lainpun masih berlangsung terutama hotel, sehingga Insya Allah bagi jamaah haji dimasa mendatang bukan tidak mungkin akan mengalami pelayanan yang lebih baik, amin. 
  • Hotel yang ditempati jamaah Indonesia sebagian besar dekat dengan masjid.
  • Kamar memakai konsep "Family Room" (ada ruang keluarga, ada dapur, kamar mandi lengkap kompr gas, mesin cuci)
  • Kamar hotel ber-AC, tanpa TV, diisi rata2 6-7 orang
  • Kamar mandi lengkap ada bath-up, shower, air melimpah.
  • Makan 2 x ( jam 9 pagi dan jam 1 siang)  
  • Selama di Madinah, jamaah akan mendapatkan catering makanan sebanyak 2 kali setiap pagi dan siang atau siang dan sore lengkap dengan buah (jeruk atau pisang) dan air mineral 500 ml 2 botol.
  • Catering cukup enak (banyak yg habis) meski dibanding rasa masakan indonesia beda jauh, saran saya "jangan mencaci makanan" makanlah jika suka dan jika tidak berikan pada teman lain tanpa komentar baik dimulut maupun dihati.
  • Banyak "warung" masakan indonesia terutama bakso, disamping itu juga setiap pagi didepan hotel kita sudah dipenuhi warga indonesia yg bermukim disana berjualan nasi bungkus / nasi goreng dengan lauk ikan kembung atau telur dadar
  • Cuaca Madinah sangatlah panas, namun tidak membuat kita berkeringat sehingga baju kita tidak mudah kotor. Cuaca akan berpengaruh pada kulit kita yaitu warna merah pada wajah, tangan dan timbul rasa gatal, dan pecah-pecah pada telapak kaki.
  • Pakailah pelembab untuk wajah dan tangan/kaki
  • Perbanyak minum air putih, makan buah yang dibagikan, jika tidak suka jeruknya maka bisa dijadikan minuman.
  • Banyak sekali minuman sari buah dalam kemasan kotak, namun entah mengapa sebagian besar jamaah menyimpulkan penyebab batuk.
Tips Ibadah :
  • Silaturahmi & kekeluargaan sejak manasik akan membantu kita untuk bersama-sama niat beribadah dengan baik.
  • Jika ada waktu sebelum mulai Arbain, ada baiknya kita bersama-sama mengenali lokasi (jalan ke masjid, pintu masuk, dll)
  • Saat pertama kita datang dan mulai Arbain, maka saat itulah anda harus START dalam arti : segera memulai mencari keutamaan dalam ibadah baik ibadah sunnah apalagi yang wajib, terutama keutamaan di Roudhoh. Karena apabila kita menunda semakin hari jamaah semakin banyak, sedangkan menuju Roudhoh tidaklah mudah.
  • Roudhoh ditandai dengan karpet yang berbeda (menurut saya abu2 motif hijau) sedang karpet masjid merah.
 Lokasi Roudhoh (ada tempat imam yg dulu digunakan Nabi)
  • Cari info kepada ketua rombongan bagaimana cara yang utama menuju roudhoh, terutama bagi jamaah wanita krn untuk wanita disediakan jam khusus.
  • Jamaah wanita dan pria terpisah dengan lokasi yang terpisah juga (berbeda di Masjidil Haram Mekah), sehingga anda harus menentukan lokasi untuk kembali ketemu jika pulang.
  • Pemeriksaan terhadap barang bawaan jamaah pria tidak terlalu ketat, berbeda dg wanita, yang terpenting tidak membawa minuman yg "mengotori" semisal ice cream, juice, milk (kecuali mineral).
  • Penggunaan camera / camera phone tidak terlalu masalah asal jangan semata-mata didepan petugas, dan tidak mengganggu ibadah.
Suasana masjid Nabawi saat selesai sholat Dhuhur

  • Disela-sela waktu ibadah terutama Dhuhur-Ashar-Maghrib-Isya, anda bisa memilih : pulang ke hotel krn dekat, jalan2 / cuci mata krn juga dekat, istirahat dimasjid krn nyaman (juga boleh) atau memanfaatkan waktu untuk memperbanyak ibadah.
  • Beruntunglah bagi jamaah yang mengikuti KBIH yang selalu mengadakan siraman rohani saat selesai sholat subuh, karena kegiatan demikian akan selalu mengingatkan kita dalam bersikap dan beribadah selama di tanah suci. Disamping itu KBIH akan mengadakan jadwal untuk istighosah dan sholat malam bersama.
  • Saya / istri pernah diberi nasehat agar membeli Al-Quran untuk di-waqof-kan di masjid Nabawi. Dalam kaitan ini, sebaiknya anda beli yang cetakan Madinah (ukuran sedang/besar) dan sebaiknya pula beli cadangan untuk waqof di Masjidil Haram karena harga di Mekah jauh lebih mahal.  

Jumat, 03 Juni 2011

Foto Foto Madinah

                                               Mobil pengangkut zamzam

Mobil untuk jamaah lansia / sakit


Tempat wudlu di lantai bawah tanah (kalau wudlu sambil duduk)


Pintu no 1: Babussalam

Latar belakang kubah hijau - kubah masjid di jaman Nabi

Salah satu sisi halaman Masjid Nabawi dengan menara yang jika siang mengembang seperti payung.


Salah satu sisi / pintu masuk Masjid Nabawi Madinah 

Jamaah wanita yang meluber hingga halaman masjid. Perhatikan sekeliling masjid penuh dengan hotel yang lengkap dengan pusat perbelanjaannya. Jamaah tsb berasal dari Indonesia yg menggunakan atribut sebagai pengenal daerah asal masing2.

Dari Bandara Madinah Hingga Hotel


Di Bandara Madinah

Antrian sudah terjadi ketika kami masuk Bandara Madinah karena sebelum kami datang kloter terdahulu belum selesai semua. Dalam antrian dipisahkan antara pria dan wanita. Kondisi bandara nyaman dan bersih. Karena tempat duduk terbatas kembali harus berebut - maklum org Indonesia, sama ketika kita harus berebut kursi dalam bus . Cukup lama kami antri untuk pemeriksaan paspor, apalagi harus selesaikan satu kloter. Petugas imigrasi ikut andil dalam lambatnya pemeriksaan, juga karena bahasa.

Tips :
  1. Antri pemeriksaan, tempat duduk berebut shg diperlukan kesabaran ekstra (sabar...sabar...dan sabar).
  2. Menunggu antrian cukup lama, lebih baik gunakan waktu untuk sholat jika memang sudah masuk waktu sholat. KBIH terkadang menjadwalkan sholat berjamaah di hotel, namun kenyataannya kamar belum siap, koper masih belum ketemu, terkadang suami / istri / keluarga tidak bersamaan sampai di hotel.
  3. Sudah disiapkan bus AC untuk angkutan menuju hotel dan sudah dibagi sesuai rombongan dan atau regu, namun karena antrian selesainya tidak bersamaan maka aturan rombongan dan regu sudah tidak berlaku, yang berlaku adalah bus diisi penuh dulu dan berangkat. Sehingga sebaiknya janjian terlebih dulu ketika selesai pemeriksaan apakah suami / istri menunggu atau ketemu di hotel saja.
  4. Jangan kaget karena paspor anda akan diminta oleh petugas dan akan dikembalikan saat kita selesai arbaiin dan berangkat menuju Mekah.
  5. Karena kita tidak paham akan bahasa, mk tersenyumlah ramah krn senyum juga ibadah. Perhatikan apa yang dilakukan orang diurutan depan kita (disuruh sidik jari elektronik, poto diri dll) agar memudahkan kita dan memperlancar antrian.
Di Hotel Madinah

Alhamdulillah, saya dan istri selesai pemeriksaan bersamaan sehingga bisa satu bus menuju hotel, meskipun tidak bisa bersama dengan anggota rombongan kami yang lain.
Bus yang membawa kami tidaklah bagus namun ber AC, dan benar kata teman saya, jalannya ngebut, mungkin karena tidak sepadat jalanan di surabaya atau jakarta. Saya coba nikmati jalanan kota Madinah yang lengang, sesekali ada pertokoan dan sesekali bukit bebatuan.

Sekitar 40 menit -waktu sholat ashar, sampailah kami dihotel yang dituju. Sambil menunggu koper dibongkar dan menunggu rombongan bus yang lain saya berusaha mencari tempat duduk. Karena ketua rombongan dan ketua regu belum semuanya berkumpul maka pembagian kunci kamar belum saya dapatkan. Benar, ternyata niat untuk sholat berjamaah kacau akibat rombongan tidak bersamaan dan lobby penuh dengan koper sementara ijin untuk segera menuju kamar tidak segera kami dapatkan. terpaksa banyak diantara jamaah yang tadi belum sholat dhuhur di Bandara sholat jamak dengan ashar di lobby hotel.

Tips :
  1. Kembali harus sabar dan sabar, karena suasana check-in satu kloter tidaklah semudah yang kita bayangkan. Satu sisi ada pembagian kunci kamar, satu sisi jamaah sibuk mencari kopernya, sisi lain jamaah keluar masuk hotel dan kondisi lainnya.
  2. KBIH ada yang menjanjikan pengangkatan koper tapi kenyataannya tidaklah demikian.
  3. Check in hotel tidak selalu hanya kloter kita akan tetapi terkadang berbarengan dengan kloter dari daerah lain dalam hotel yang sama.
  4. Kalau sudah dapat kunci kamar dan koper hendaklah antri dan sabar menuju lift.
Alhamdulillah, rombongan kami ternyata mendapat kamar di hotel sebelah, maka terpaksa kami khususnya pria, kembali mengangkat koper untuk pindah. Proses ini cukup memakan waktu juga, apalagi koper jamaah haji tidak ada yang ringan.

CATATAN PENTING :
  • Sebagai jamaah kita tidak mengetahui detail apa yang akan kita jalani, atau seandainya KBIH sudah menyusun jadwalpun belum tentu segala sesuatu akan berjalan normal. Maka : KITA HARUSLAH SIAP TERHADAP KONDISI YANG TIBA2 BERUBAH semata-mata ini adalah bagian dari UJIAN KESABARAN.

Kamis, 02 Juni 2011

Manasik Haji


Bimbingan Manasik Haji diberikan sebanyak 12 X pertemuan, 10 X teori dan 2 kali praktek.
Manasik diberikan di hari minggu mulai jam 07.00 pagi sampai jam 13.00. Yang membuat kami semakin mantap, adalah sebelum dimulai manasik kami melakukan istigotsah terlebih dahulu. Disela-sela jadwal manasik, disisipi ceramah ala ESQ. Sungguh....ini adalah terapi bagi hati kami.

Ada beberapa catatan saya untuk KBIH pada umumnya terutama KBIH yang mempunyai jamaah dalam jumlah besar :
  1. Manifes jamaah harus tersusun sejak awal. Hal ini akan sangat membantu untuk lebih mengenal antar jamaah dalam satu regu dan rombongan sejak awal, dan secara alamiah mereka akan menunjuk siapa yang menonjol dan pantas / mampu untuk menjadi ketua regu.
  2. Setiap regu dan  rombongan sebaiknya mengadakan pertemuan rutin , utk mempererat persaudaraan dan melatih kebersamaan.
  3. Ketua rombongan dan ketua regu harus memastikan ibadah berjalan secara bersama-sama, (krn ibadah tidak hanya secara perorangan melainkan membantu orang juga merupakan bagian dari ibadah) terkecuali berhalangan. Hal ini akan menjadikan rasa aman terutama bagi jamaah wanita dan lansia.
  4. Manasik yang diselenggarakan menurut saya kurang efektif. Dengan jumlah jamaah ratusan dari berbagai latar belakang maka jadwal manasik seharusnya memberi porsi tambahan untuk praktek.
  5. Manasik harus mampu menciptakan "rumah baru & keluarga baru" yaitu Rombongan 45 orang dan Regu 11 orang.