Jumat, 03 Juni 2011

Dari Bandara Madinah Hingga Hotel


Di Bandara Madinah

Antrian sudah terjadi ketika kami masuk Bandara Madinah karena sebelum kami datang kloter terdahulu belum selesai semua. Dalam antrian dipisahkan antara pria dan wanita. Kondisi bandara nyaman dan bersih. Karena tempat duduk terbatas kembali harus berebut - maklum org Indonesia, sama ketika kita harus berebut kursi dalam bus . Cukup lama kami antri untuk pemeriksaan paspor, apalagi harus selesaikan satu kloter. Petugas imigrasi ikut andil dalam lambatnya pemeriksaan, juga karena bahasa.

Tips :
  1. Antri pemeriksaan, tempat duduk berebut shg diperlukan kesabaran ekstra (sabar...sabar...dan sabar).
  2. Menunggu antrian cukup lama, lebih baik gunakan waktu untuk sholat jika memang sudah masuk waktu sholat. KBIH terkadang menjadwalkan sholat berjamaah di hotel, namun kenyataannya kamar belum siap, koper masih belum ketemu, terkadang suami / istri / keluarga tidak bersamaan sampai di hotel.
  3. Sudah disiapkan bus AC untuk angkutan menuju hotel dan sudah dibagi sesuai rombongan dan atau regu, namun karena antrian selesainya tidak bersamaan maka aturan rombongan dan regu sudah tidak berlaku, yang berlaku adalah bus diisi penuh dulu dan berangkat. Sehingga sebaiknya janjian terlebih dulu ketika selesai pemeriksaan apakah suami / istri menunggu atau ketemu di hotel saja.
  4. Jangan kaget karena paspor anda akan diminta oleh petugas dan akan dikembalikan saat kita selesai arbaiin dan berangkat menuju Mekah.
  5. Karena kita tidak paham akan bahasa, mk tersenyumlah ramah krn senyum juga ibadah. Perhatikan apa yang dilakukan orang diurutan depan kita (disuruh sidik jari elektronik, poto diri dll) agar memudahkan kita dan memperlancar antrian.
Di Hotel Madinah

Alhamdulillah, saya dan istri selesai pemeriksaan bersamaan sehingga bisa satu bus menuju hotel, meskipun tidak bisa bersama dengan anggota rombongan kami yang lain.
Bus yang membawa kami tidaklah bagus namun ber AC, dan benar kata teman saya, jalannya ngebut, mungkin karena tidak sepadat jalanan di surabaya atau jakarta. Saya coba nikmati jalanan kota Madinah yang lengang, sesekali ada pertokoan dan sesekali bukit bebatuan.

Sekitar 40 menit -waktu sholat ashar, sampailah kami dihotel yang dituju. Sambil menunggu koper dibongkar dan menunggu rombongan bus yang lain saya berusaha mencari tempat duduk. Karena ketua rombongan dan ketua regu belum semuanya berkumpul maka pembagian kunci kamar belum saya dapatkan. Benar, ternyata niat untuk sholat berjamaah kacau akibat rombongan tidak bersamaan dan lobby penuh dengan koper sementara ijin untuk segera menuju kamar tidak segera kami dapatkan. terpaksa banyak diantara jamaah yang tadi belum sholat dhuhur di Bandara sholat jamak dengan ashar di lobby hotel.

Tips :
  1. Kembali harus sabar dan sabar, karena suasana check-in satu kloter tidaklah semudah yang kita bayangkan. Satu sisi ada pembagian kunci kamar, satu sisi jamaah sibuk mencari kopernya, sisi lain jamaah keluar masuk hotel dan kondisi lainnya.
  2. KBIH ada yang menjanjikan pengangkatan koper tapi kenyataannya tidaklah demikian.
  3. Check in hotel tidak selalu hanya kloter kita akan tetapi terkadang berbarengan dengan kloter dari daerah lain dalam hotel yang sama.
  4. Kalau sudah dapat kunci kamar dan koper hendaklah antri dan sabar menuju lift.
Alhamdulillah, rombongan kami ternyata mendapat kamar di hotel sebelah, maka terpaksa kami khususnya pria, kembali mengangkat koper untuk pindah. Proses ini cukup memakan waktu juga, apalagi koper jamaah haji tidak ada yang ringan.

CATATAN PENTING :
  • Sebagai jamaah kita tidak mengetahui detail apa yang akan kita jalani, atau seandainya KBIH sudah menyusun jadwalpun belum tentu segala sesuatu akan berjalan normal. Maka : KITA HARUSLAH SIAP TERHADAP KONDISI YANG TIBA2 BERUBAH semata-mata ini adalah bagian dari UJIAN KESABARAN.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar